Update: 31 Maret 2017
"Lebih baik, Anda membuat perjanjian aplikasi di VFS Kuningan City karena mereka sepertinya telah 'dikerahkan seutuhnya' untuk urusan pervisaan jangka pendek."
Austria, negara yang ingin sangat dikunjungi karena ketertarikan saya terhadap Salzburg, Innsbruck, Hallstat, dan Plachutta's Tafelspitz, sepertinya tidak seramai kedutaan negara Schengen lainnya yang ramai menjadi gerbang mendapatkan visa sakti tersebut. Hal itu saya rasakan karena minimnya informasi yang saya dapatkan di internet dari blogger maupun situs-situs perjalanan mengenai aplikasi visa Schengen melalui kedutaan Austria.
Namun siapa sangka, kedutaan Austria ternyata juga melayani pengajuan visa jika memang tujuan utama (main state) Anda adalah negara Malta dan Slovenia (yang juga masuk ke dalam 26 negara Schengen). Kali ini, Cacanotabi akan membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan visa Schengen dari Kedutaan Austria di Jakarta. Pengajuan dilakukan pada Kamis, 20 Agustus 2015 pukul 10.30 WIB (waktu perjanjian). Bahasan yang akan dijelaskan ialah sebagai berikut:
43 Comments
*update 19 Oktober 2015 Pengurusan visa merupakan salah satu hal di dunia yang membuat waktu tidur saya berkurang, bagaimana tidak, berkas-berkas harus disiapkan dan dikumpulkan sematang-matangnya agar aplikasi diterima. Terkadangpun, aplikasi itu ditolak. Berbeda dengan pengajuan visa negara lain yang kerap mengeruk uang dan mencekam, pengajuan visa Jepang tidaklah seseram yang dibayangkan.
Oleh karena itu, kali ini CNT akan berbagi pengalaman saat mengajukan visa Jepang di Kedutaan Besar Jepang, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta, tepatnya di sebelah Plaza Indonesia. Pengajuan aplikasi dilakukan pada Senin, 5 Januari 2015, setelah kedubes tersebut meliburkan diri selama 8 hari kerja (libur Natal dan Tahun Baru). Mari disimak! Untuk pengajuan visa bisnis Jepang, silahkan disimak di artikel berikut. |
Archives
December 2017
Categories
All
|