Waktu menunjukan pukul 06.09 WIB, terlalu pagi untuk beraktivitas bagi saya yang sedang libur di minggu pekan, namun hal itu saya lakukan hanya untuk menyambangi Jl. Gempol, Bandung. Mendapat rekomendasi dari rekan kerja dan saudara Ibu saya, keduanya amat menyarankan untuk menyantap kupat tahu Gempol sebagai santapan wajib di kala pagi hari.
2 Comments
Satu lagi nih restoran yang lagi cukup hits di kamus pergaulan anak instagram, yaitu Lawangwangi Cafe. Lawangwangi Cafe sendiri merupakan kafe dan restoran yang ada pada Lawangwangi Creative Space. Di Lawangwangi Creative Space, kita akan disuguhkan galeri seni dan juga toko yang menjual karya seni.
Lokasinya pun mudah dikunjungi ternyata. Jika Anda berangkat dari Terminal Dago, terus saja sampai ada persimpangan Dago Giri (kiri) dan Bukit Dago Pakar (kanan), pilih jalan yang menuju Dago Giri. Ikuti jalannya yang sempit, berliku, menanjak, dan berbatuan (saya sarankan jangan naik mobil yang ceper sih). Kurang-lebih 15 menitan dari McDonald Jl. Ir. H. Juanda, Anda sudah bisa sampai di Lawangwangi Creative Space ini, pokoknya jalannya searah ke De Ranch, Maribaya, dan Lembang. Jika perjalanan arahnya menuju Maribaya, maka letak Lawangwangi Creative Space ini ada di sebelah kanan dan sebelum Rumah Miring , dan untuk masuk ke parkirannya harus nanjak sekitar 45 derajat. Hampir satu tahun saya tidak pernah pergi ke Bandung, akhirnya pada pertengahan Januari ini saya kembali menapaki kota sejuk ini. Kali ini, saya berkunjung ke Bandung bersama kedua sahabat perempuan, yang pastinya tidak lain akan mencari tempat makan "cantik", maklum-lah gadis-gadis he-he. Kali ini kami memilih Vermont, restoran yang akhir-akhir interiornya sering dijadikan latar belakang foto cantik di instagram, dan sering pula restoran ini disebut-sebut pada beberapa blog kuliner. Vermont sendiri terletak dekat dengan Rumah Mode di Jl. Setiabudi, dekat pula dengan Saka Bistro & Bar.
Jadi ini nih restoran yang saya tunggu-tunggu, rasa excited untuk ke sini sudah muncul sejak dari Jakarta, mengapa? Pertama, saya sedang ngidam sate-satean, iga-igaan, dan steak; dan kedua, konsep restorannya itu seperti yang sering dijumpai di Jepang dan Korea (mungkin negara Asia Timur lainnya juga ya), yang barberkyu-nya langsung di meja pelanggan dan menggunakan arang, jadi saya bertekad tidak akan melewatkan makan malam di tempat ini, sampai-sampai saya memesan hotel yang letaknya tidak jauh dari Mouton Slice & Grill.
Mouton Slice & Grill sendiri terletak di sekitaran Jl. Riau, jadi patokannya terus saja dari jejeran factory outlet dari Riau Junction (yang ada The Secret, Jessie James, dsbnya) menuju Sekolah Taruna Bakti, jalan saja terus sampai ketemu Taman Pramuka dan Iga Bakar Mas Giri di bagian kanan, gak sampai 2 detik akan ada Pizza Hut di sebelah kanan, dan langsung saja belok ke kanan (persimpangan Pedro). Mouton ini letaknya di sebelah kiri setelah belok di persimpangan tersebut, alias hampir di sebrang Pizza Hut. Bangunannya sendiri adalah tempat cuci mobil jika siang hari, namun disulap menjadi tempat makan pada malam hari. Ternyata di tempat yang sama, tidak hanya ada si Mouton, ada pula dua mobil VW Combi yang menjajakan makanan lain, seperti Tito's Truck yang menjual berbagai macam jenis roti bakar dan isi, serta Wild Wings yang menjual aneka chicken wings. Namun tidak perlu repot, pembelian dari ketiga kedai ini akan dijadikan satu bon. |